BAB 1
Artinya Pentingnya Organisasi dan Metode
Artinya Pentingnya Organisasi dan Metode
PENGERTIAN
ORGANISASI
Istilah
organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat, tools.
Desain organisasi (organizational design) merupakan proses memilih dan mengimplementasikan
struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk mencapai tujuan.
Organisasi pada
dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin
dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. atau dapat disebut sebagai
bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing
(gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk
mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan
individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama
dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan
anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban
masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing
mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota
organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
Pengertian
organisasi dan metode secara lengkap: rangkaian proses kegiatan yang harus
dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor yang menentukan
bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan
dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah
ditetapkan.
Dalam hal ini banyak sekali pengertian organisasi menurut pendapat-pendapat
para ahli sebagai berikut :
- Organisasi Menurut Stoner : Pengertian Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
- Organisasi Menurut James D. Mooney : Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Organisasi Menurut Chester I. Bernard : Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi dapat dilihat dengan cara berbeda, yaitu:
1. Organisasi dalam arti statis
- Melihat organisasi sebagai sesuatu yang tidak bergerak/diam.
- Organisasi dipandang sebagai wadah atau alat untuk mencapai tujuan, wadah bekerjasama, wadah bagi administrasi dan manajemen yang memungkinnya bergerak.
- Organisasi dipandang sebagai jaringan dari hubungan kerja yang bersifat formal yang tergambar dalam bagan organisasi.
- Organisasi seabagi saluran hierarki kedudukan yang ada yang menggambarkan garis wewenang, garis komando, dan garis tanggung jawab.
2. Organisasi dalam arti dinamis
- Organisasi merupakan organ yang hidup, selalu bergerak, mengadakan pembagian tugas berdasarkan sistem dan ruang lingkup.
- Terdiri dari sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
- 2 kemungkinan dalam organisasi yang dinamis, yaitu kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang, serta kemungkinan organisasi untuk mati.
3. Organisasisebagai sistem kerja sama
- Adanya sekelompok orang yang mengadakan kerjasama yang dilandasi oleh kesamaan tujuan.
- Suatu sistem mengenai pekerjaan-pekerjaan yang dirumuskan dengan baik dan dilengkapi dengan wewenang, tugas, dan tanggung jawab.
- Adanya spesialisasi fungsi dari suatu tugas bersama.
- Sistem terencana dari usaha kerjasama dengan memberikan peran kepada setiap orang untuk dijalankan, wewenang, tugas, dan tanggungjawab untuk dilaksanakan.
4.
Organisasi sebagai sistem tata hubungan kerja
- Tata hubungan pribadi
- Tata hubungan formal
- Tata hubungan informal
- Tata hubungan langsung
- Tata hubungan tidak langsung
- Tata hubungan vertikal (up/down ward)
- Tata hubungan horizontal
- Tata hubungan diagonal (up/down ward diagonal)
5. Organisasisebagai proses pembagian tugas
- Suatu proses menetapkan dan mengelompokkan jenis pekerjaan yang diikuti pelimpahan wewenang dan tanggungjawab.
- Rangkaian bagian-bagian saling tergantung dan berdiri sebagai sebuah satu kesatuan yang utuh.
- Proses pembagian tugas dan menentukan siapa yang mengemban tugas dan tanggung jawab.
- Proses kegiatan penyusunan, pengembangan, pemeliharaan dari pola hubungan kerja dari bagian-bagian/individu-individu dalam organisasi.
B. MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Manajemen
pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manager) yang harus
dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang
lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan
waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.
Manajemen adalah proses kegiatan
pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung
pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu
pihak dengan tujuan di pihak lain.Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka
perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat
diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama
yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi
organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi,
dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya
(consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
C. MANAJEMEN DAN TATA KERJA
Tata kerja atau
metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber sumber dan waktu yang
tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses
kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepatpula.
Dengan tata kerja
yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah
dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang
tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
- Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
- Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
- Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti
dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada
proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai
faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya
tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan
sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
D. MANAJEMEN , ORGANISASI DAN TATA KERJA
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara
ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
- Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia
- Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.
- Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dengan adanya konsep
diatas jelaslah bahwa baik manajemen,
organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.
Dengan adanya ketiga konsep diatas kita tahu bahwa dari setiap sub memiliki
hubungan timbal balik antar satu sam lain dalam dunia organisasi umum, apabila
ada salah satu bidang yang tidak melakukan peran dengan baik maka akan terjadi
ketidakseimbangan dalam suatu organisasi tersebut
Metode yaitu secara
etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti melalui.
Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk
mencapai suatu tujuan. Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah metode
adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan.
Pengertian
organisasi dan metode secara lengkap yaitu rangkaian proses kegiatan yang harus
dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor yang menentukan
bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan
dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah
ditetapkan.
Dari konsep
tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya
diarahkan kepada tercapainya tujuan.
Sejarah Organisasi
Sehubungan dengan maraknya masalah
pelanggaran Hak Asasi Manusia, maka Pemerintah telah mengambil keputusan untuk
membentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS-HAM) melalui Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 1993. Keputusan tersebut menyatakan
bahwa Pemerintah mulai memberikan perhatian yang lebih serius pada persoalan
Hak Asasi Manusia. Komitmen ini lebih lanjut diwujudkan dengan ditetapkannya
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menjadi acuan
utama pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia di Indonesia serta
dibentuknya Kantor Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia dalam Kabinet
Persatuan Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
355/M Tahun 1999.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 134 Tahun 1999, Kantor Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia
mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : perumusan kebijakan,
koordinasi, peningkatan peran serta masyarakat dan pelaporan dan evaluasi. Keputusan
Presiden tersebut merupakan dasar arahan dalam upaya terhadap peningkatan Hak
Asasi Manusia dan kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Negara
Urusan Hak Asasi Manusia Nomor : KEP. 08/Meneg-HAM/I/2000 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Staf Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia.
sejarah
munculnya organisasi,contoh organisasi serta sejarahnya
Organisasi mungkin telah ada sejak ratusan tahun yang
lalu, karena ruang lingkup organisasi yang sangat luas, secara tidak sadar
semua manusia sejak lahir sudah ikut dalam organisasi, suatu organisasi dapat
menjadi fokus sentral kehidupan seseorang atau ia mungkin hanya merupakan
pelayannya untuk sementara waktu. Sebuah organisasi mungkin dapat besifat kaku,
“dingin”, tanpa kepribadian, atau kadang-kadang dapat menghasilkan
hubungan-hubungan luwes dan bermakna bagi para anggotanya.
Untuk sejarah sendiri belum di ketahui secara pasti kapan terbentuknya organisasi, sutau organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan.
Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.
Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.
Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.
Untuk sejarah sendiri belum di ketahui secara pasti kapan terbentuknya organisasi, sutau organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan.
Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.
Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.
Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.
Desain Organisasi Formal dan Non Formal
Istilah organisasi berasal
dari kata organon (bahasa yunani), yang berarti alat atau tools.
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Desain organisasi (organizational
design) merupakan proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik
untuk mengelola sumber-sumber guna mencapai tujuan. Sasaran desain organisasi
adalah menggunakan struktur yang memberikan fasilitas pengimplementasian
strategi. Desain organisasi dapat juga dinyatakan sebagai proses pembuatan
keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang
sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungan tempat anggota
organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer
untuk melihat secara bersamaan ke dalam organisasi dan ke luar organisasi. Ada
empat bagian untuk membangun desain organisasi, yaitu pembagian kerja,
departementalisasi, hirarki dan koordinasi. Dalam pengembangan desain
organisasi ada dua hal yang peting; pertama perubahan strategi dan lingkungan
berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang
berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan
berbuat salah dalam rangka menyusun desain organisasi.
1. Organisasi Formal
Organisasi
Formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yg mengikatkan diri dengan
suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh: Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi
Informal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh: Arisan ibu-ibu
sekampung, Belajar bersama anak-anak sd, Kemping ke gunung ramai-ramai dengan
teman, dan lain-lain.
Teori
Organisasi
Beberapa definisi tentang Organisasi:
Menurut ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan,
pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja
dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
Menurut CYRIL
SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang
masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian
dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung
lagi dalam beberapa bentuk hasil.
Menurut KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system
structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan
yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.
Definisi UMUM:
“Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin
mencapai tujuan”
CIRI-CIRI ORGANISASI:
1.Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang
dengan berbagai pola interaksi yg ditetapkan.
2. Dikembangkan untuk mencapai tujuan
3. Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
4. Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
2. Dikembangkan untuk mencapai tujuan
3. Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
4. Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
Dibawah ini
merupakan bagan tentang perkembangan teori organisasi:
1. TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional”
atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19).
Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan
tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural
yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Defisi
Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan,
tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor
lain apabila orang bekerja sama.
Teori Organisasi klasik
sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsur pokok yang selalu
muncul dalam organisasi formal:
a. Sistem kegiatan yang
terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan &
Kepemimpinan
Teori
Klasik berkembang dalam 3 Aliran
BIROKRASI Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
ADMINISTRASI Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek
Makro sebuah organisasi.
MANAJEMEN
ILMIAH Langsung
dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun
1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir,
Cina & Romawi”.
· TEORI BIROKRASI
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and
Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL RASIONAL:
“Legal” disebakan
adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan
secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan
yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
·
Pembagian
kerja
·
Hirarki
wewenang
·
Program
rasional
·
Sistem
Prosedur
·
Sistem
Aturan hak kewajiban
·
Hubungan
antar pribadi yang bersifat impersonal
· TEORI ADMINISTRASI
Teori
ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D.
Mooney, Allen Reily dari Amerika.
HENRY
FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis
sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale” diterjemahkan dalam
bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di amerika 1940.
14 Kaidah
manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
a. Pembagian kerja
b. Wewenang & tanggung jawab
c. Disiplin
d. Kesatuan perintah
e. Kesatuan pengarahan
f. Mendahulukan kepentingan umum
g. Balas jasa
h. Sentralisasi
i. Rantai Skalar
j. Aturan
k. Keadilan
l. Kelanggengan personalia
m. Inisiatif
n. Semangat korps
Fayol membagi kegiatan
industri menjadi 6 kelompok:
1. Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur,
Adaptasi)
2. Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan,
Pertukaran)
3. Kegiatan Financial (penggunaan optimum
modal)
4. Kegiatan Keamanan
5. Kegiatan Akuntansi
6. Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM”
yaitu:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pemberian
perintah
d. Pengkoordinasian
e. Pengawasan
JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY :1931)
Menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah
“koordinasi merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga
prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
a. Prinsip Koordinasi
b. Prinsip Skalar &
Hirarkis
c. Prinsip
Fungsional
2. TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan
“Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori
klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan
pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu
ataupun kelompok kerja”.
Dalam
pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen
bottom_up
3. TEORI MODERN
Teori
ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya
yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa
Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan
neoklasik.
TEORI MODERN vs TEORI KLASIK
a. Teori Klasik
memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan Teori
Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih
menyeluruh.
b. Teori Klasik
membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori Modern
lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable
yang dipertimbangkan.
Teori organisasi menurut para ahli
1. sondang siagian (1997:26)
cenderung menelaah orgnisasi dari sudut pandang yang berbeda yaitu organisasi
ditelaah dengan pendekatan structural dan organisasi ditelaah dari sudut
pandang keprilakuan
2. PFIFFNER dan SHERWOOD Organisasi
sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling
berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang
bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan
dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis
3. MATTHIAS AROEF Suatu organisasi
terjadi apabila sekelompok orang bekerja bersama sama untuk mencapai tujuannya
4. sebuah organisasi tidak akan bisa
lepas dengan yang namanya struktur organisasi. Karena struktur organisasi
adalah cara suatu aktivitas organisasi dibagi, di organisir, dan
dikoordinasikan. Menurut ERNEST DALE, sebuah struktur organisasi harus memuat
tentang 5 hal sebagai berikut: Daftar pekerjaan yang perlu dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi Membagi jumlah beban kerja dalam tugastugas atau
biasa disebut pembagian kerja (devision of work) Menggabungkan tugas-tugas
dalam keadaan yang logis dan efisien atau departementalisasi
(departmentalization) Menetapkan mekanisme untuk koordinasi Memonitor
efektivitas struktur organisasi dan melakukan penyesuaian apabila diperlukan
5. ALLEN Organisasi adalah suatu
proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja, mendefinisikan
dan mendelegasikan wewenang maupun tanggung jawab dan menetapkan hubungan -
hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara
efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan.
6. BAKKE Organisasi merupakan sebuah
sistem yang kontinue dari penggunaan, pemindahan aktivitas-aktivitas manusia
yang dibebankan dan dikoordinasikan, sehingga membentuk suatu kumpulan tertentu
yang terdiri dari manusia, material, kapital, gagasan, dan sumber daya alam ke
dalam suatu keseluruhan pemecahan persoalan

No comments:
Post a Comment