Bab 7
Komunikasi dalam Organisasi
Organisasi
adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Dan komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok
masyarakat tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik.
Komunikasi
dalam organisasi adalah komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan
dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu
sama lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah.
(Goldhaber,1986).
Proses komunikasi dalam organisasi
Sebelum komunikasi dapat terjadi dibutuhkan suatu
tujuan yang terekspresikan sebagai pesan untuk disampaikan antar seorang sumber
dan penerimanya yang menghasilkan transfer dan pemahaman data, proses
komunikasi (communication process) sebagai berikut :
Pengirim à Penyandian à Pesan à Saluran à Penerjemah Sandi à Penerimaan à Gangguan à Umpan Balik.
Pengirim mengirimkan
sebuah pesan dengan cara menyandikan pemikirannya. Pesan tersebut
adalah produk fisik aktual dari penyandian oleh pengirim. Saluran
merupakan perantara yang dipakai pesan dalam menempuh perjalanan.
Saluran tersebut dipilih oleh pengirim, apakah ia hendak menggunakan saluran
yang formal atau informal. Saluran formal (formal channels)
disediakan oleh organisasi dan berfungsi sebagai penyampai pesan-pesan yang
berhubungan dengan aktivitas profesional dari para anggotanya. Saluran
informal (informal channels) yaitu saluran komunikasi yang diciptakan
secara spontan dan muncul sebagai tanggapan terhadap pilihan-pilihan
individual. Penerima adalah objek yang menjadi sasaran
dari pesan itu. Tetapi sebelum pesan tersebut dapat diterima, simbol-simbol
didalamnya harus diterjemahkan menjadi bentuk yang dapat dipahami oleh
penerima. Langkah ini disebut penerjemahan sandi dalam
pesan. Gangguan mewakili berbagai hambatan komunikasi yang
mengacaukan kejelasan pesan. Mata rantai yang trakhir dalam proses komunikasi
adalah lingkaran umpan balik yaitu sarana pengecekan mengenai
seberapa berhasil kita telah menyampaikan pesan kita seperti yang dimaksudkan
pada awalnya. Hal ini mementukan apakah pemahaman telah tercapai.
Menurut Mintzberg, terdapat tiga peran manajerial yang
dapat diterapkan oleh seorang manajer dalam suatu organisasi. Yaitu: peran
antarpribadi (interpersonal roles), peran informasional (informational roles),
dan peran keputusan (decisional roles). Jadi melalui masing-masing peran
tersebut seorang manajer harus mampu mengomunikasikan ide, gagasan atau
informasi kepada karyawannya, sehingga mereka dapat memahami pesan yang telah
disampaikan dengan baik dan efektif.
Peran manajerial dalam suatu organisasi dapat
dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
Peran Antarpribadi menunjukkan bahwa seorang manajer harus mampu memerankan dirinya sebagai
seorang tokoh figur, manajer, penghubung.
Peran Informasional
Monitoring, peran yang harus dilakukan oleh seorang manajer untuk mengawasi bawahan
agar pekerjaan mereka sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penyebar Informasi, peran manajer untuk menyebarluaskan atau menyampaikan informasi secara
menyeluruh kepada para karyawannya agar mereka dapat memahami dengan baik
berbagai kebijakan organisasi tersebut.
Juru Bicara, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai seorang juru
bicara yang baik, khususnya yang berkaitan dengan penyampaian informasi tentang
berbagai kebijakan penting organisasinya kepada pihak lain (eksternal).
Paran Keputusan
Wirausaha, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai seorang wirausaha
yang jujur, dinamis, ulet, kreatif, inovatif, responsif, bertanggung jawab,
berani mengambil resiko, dan berwawasan luas.
Pemecah Masalah, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai salah seorang yang
memiliki kemampuan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
suatu organisasi
Pengalokasi Sumber Daya, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya
sebagai orang yang mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki secara baik.
Seperti sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya informasi, dan
lain sebagainya.
Negosiator, kemampuan ini sangat diperlukan oleh seorang manajer ketika berhubungan
dengan pihak eksternal organisasi.
Keberhasilan
komunikasi dalam suatu organisasi merupakan aset penting bagi pencapaian
sasaran atau tujuan organisasi tersebut. Keberhasilan komunikasi yang tercermin
dalam efektivitas dan efisiensinya merupakan alat perekat organisasi yang juga
mempengaruhi nama baik (goodwill) organisasi yang bersangkutan.
Komunikasi
dalam Organisasi
Organisasi
adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Dan komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok
masyarakat tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik.
Komunikasi
dalam organisasi adalah komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan
saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama
lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah.
(Goldhaber,1986).
Proses komunikasi dalam organisasi
Sebelum komunikasi dapat terjadi dibutuhkan suatu
tujuan yang terekspresikan sebagai pesan untuk disampaikan antar seorang sumber
dan penerimanya yang menghasilkan transfer dan pemahaman data, proses
komunikasi (communication process) sebagai berikut :
Pengirim à Penyandian à Pesan à Saluran à Penerjemah Sandi à Penerimaan à Gangguan à Umpan Balik.
Pengirim mengirimkan
sebuah pesan dengan cara menyandikan pemikirannya. Pesan tersebut
adalah produk fisik aktual dari penyandian oleh pengirim. Saluran
merupakan perantara yang dipakai pesan dalam menempuh perjalanan. Saluran
tersebut dipilih oleh pengirim, apakah ia hendak menggunakan saluran yang
formal atau informal. Saluran formal (formal channels)
disediakan oleh organisasi dan berfungsi sebagai penyampai pesan-pesan yang
berhubungan dengan aktivitas profesional dari para anggotanya. Saluran
informal (informal channels) yaitu saluran komunikasi yang diciptakan
secara spontan dan muncul sebagai tanggapan terhadap pilihan-pilihan
individual. Penerima adalah objek yang menjadi sasaran
dari pesan itu. Tetapi sebelum pesan tersebut dapat diterima, simbol-simbol
didalamnya harus diterjemahkan menjadi bentuk yang dapat dipahami oleh
penerima. Langkah ini disebut penerjemahan sandi dalam
pesan. Gangguan mewakili berbagai hambatan komunikasi yang
mengacaukan kejelasan pesan. Mata rantai yang trakhir dalam proses komunikasi
adalah lingkaran umpan balik yaitu sarana pengecekan mengenai
seberapa berhasil kita telah menyampaikan pesan kita seperti yang dimaksudkan
pada awalnya. Hal ini mementukan apakah pemahaman telah tercapai.
Menurut
Mintzberg, terdapat tiga peran manajerial yang dapat diterapkan oleh seorang
manajer dalam suatu organisasi. Yaitu: peran antarpribadi (interpersonal
roles), peran informasional (informational roles), dan peran keputusan
(decisional roles). Jadi melalui masing-masing peran tersebut seorang manajer
harus mampu mengomunikasikan ide, gagasan atau informasi kepada karyawannya,
sehingga mereka dapat memahami pesan yang telah disampaikan dengan baik dan
efektif.
Peran manajerial dalam suatu organisasi dapat
dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
Peran Antarpribadi menunjukkan bahwa seorang manajer harus mampu memerankan dirinya sebagai
seorang tokoh figur, manajer, penghubung.
Peran Informasional
Monitoring, peran yang harus dilakukan oleh seorang manajer untuk mengawasi bawahan
agar pekerjaan mereka sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penyebar Informasi, peran manajer untuk menyebarluaskan atau menyampaikan informasi secara
menyeluruh kepada para karyawannya agar mereka dapat memahami dengan baik
berbagai kebijakan organisasi tersebut.
Juru Bicara, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai seorang juru
bicara yang baik, khususnya yang berkaitan dengan penyampaian informasi tentang
berbagai kebijakan penting organisasinya kepada pihak lain (eksternal).
Paran Keputusan
Wirausaha, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai seorang wirausaha
yang jujur, dinamis, ulet, kreatif, inovatif, responsif, bertanggung jawab,
berani mengambil resiko, dan berwawasan luas.
Pemecah Masalah, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai salah seorang yang
memiliki kemampuan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
suatu organisasi
Pengalokasi Sumber Daya, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai
orang yang mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki secara baik. Seperti
sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya informasi, dan lain
sebagainya.
Negosiator, kemampuan ini sangat diperlukan oleh seorang manajer ketika berhubungan
dengan pihak eksternal organisasi.
Keberhasilan
komunikasi dalam suatu organisasi merupakan aset penting bagi pencapaian
sasaran atau tujuan organisasi tersebut. Keberhasilan komunikasi yang tercermin
dalam efektivitas dan efisiensinya merupakan alat perekat organisasi yang juga
mempengaruhi nama baik (goodwill) organisasi yang bersangkutan.
No comments:
Post a Comment